Tak sempat dipapas / Hidangan ku habis
Bila ku terpandang / Dia melangkah / Masuk hendak menjamu selera
Geletar lututku / Di belakang tabir
Bila ku terdengar / Namaku dipanggil / Dia matanya merah menyala
Dia... hadiahkan tubuhku / Tujuh lacutan pedang saktinya / Dia...
Jangan sesekali kau ceritakan / Pengalamanmu Yusuf
Takut-takut mengundang bencana
Siapa tahu / Betapa berat cinta yang ditanggung
Sehingga dia sanggup lakukan / Biar apa saja demi mendapatkan
Restu Sultan cahaya hatinya
Tak sia-sia azam Zulaikha / Bisa jadi cermin mengintai jiwa
Tak sia-sia mimpi Zulaikha / Bisa jadi lorong insan bercinta
Bisikan memujuk / Memupuk nurani
Lalu terbukalah / Pintu yang menghijap
Dia... / Aku kenal dia lama dahulu
Dia... / Yang melamarku dalam mimpi
Kias fansuri / Mawar berduri / Kias fansuri
Lembah yang sepi / Kias fansuri
Madah bersari / Kias fansuri
Langit yang tinggi
Namun, akhir-akhir ini tangan jadi ligat pula menekan Youtube dan mencari liriknya. Satu persatu dihayati, digali maknanya. Dicari buku yang sesuai sebagai rujukan, di buka kamus bagi mencari makna, Digodek-godek Wikipedia bagi mencari maklumat yang tercicir. Tak habis dipejabat, di rumah pun lagu-lagu itu sahaja yang dimainkan. Tak cukup mememuat turun, sibuk pula nak cari CD-nya.
Mujur sahaja kereta masih guna pemain kaset.
Benarlah kata orang, bila dah sampai waktu dan ketika, kalau dah gila tu, gila juga.
1 ulasan:
*LOL* gilos!
Catat Ulasan